Setiap manusia ingin berhasil dalam kehidupannya, memiliki kesejahteraan dan kemakmuran hidup, murah rezekinya dan bahagia hidupnya. Seringkali dua orang yang berbeda yang sama-sama memiliki predikat sarjana atau sama-sama pebisnis, namun dalam kehidupan selanjutnya, yang satu berhasil dan yang lainnya tidak mengalami perubahan sama sekali. Mengapa hal tersebut terjadi?Apakah kita harus menyerah terhadap nasib dan takdir? Jawabannya tentu saja tidak, karena menurut para ulama takdir itu terbagi menjadi dua, yaitu: yang bersifat mubram (tetap/tidak berubah) dan yang bersifat mu'allaq (bisa berubah). Dalam Alquran Allah SWT berfirman:
"...Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka"
Dalam ayat Al Quran di atas, sudah jelas disebutkan bahwa jika seseorang ingin mencapai keberhasilan atau mengalami perubahan dalam hidupnya maka orang tersebut harus berusaha. Usaha yang dilakukan seseorang bisa berupa usaha/ikhtiar lahir dan usaha/ikhtiar batin. Contoh usaha lahir seperti kerja keras, belajar, giat mencari peluang kesempatan, giat mencari relasi dan sebagainya. Adapun usaha secara batin seperti berdoa, shalat, berpikir optimis, berprasangka baik, dan semua hal yang bersifat kejiwaan dan pemikiran. Sesungguhnya pintu rezeki itu ibarat kran air, jika seseorang mampu membuka kran tersebut maka air akan mengalir. Begitu juga rezeki, ada cara-cara tertentu agar kran rezeki terbuka dan mengalirlah rezeki dalam kehidupan kita. Adapun cara-cara membuka kran rezeki diantaranya:
1. Tobat dan Istigfar
Tobat dan istigfar berarti meminta ampunan kepada Allah SWT atas segala dosa yang pernah kita lakukan, dan bertekad untuk memperbaiki diri dan tidak akan mengulangi kesalahan dan dosa. Sesungguhnya kesalahan dan dosa akan menjauhkan kita dari pertolongan Allah SWT, hidup menjadi tidak berkah dan tidak berdaya guna serta dapat membuat rusak lingkungan. Adapun tobat dan istigfar akan membebaskan kita dari segala kedukaan, melapangkan dari berbagai kesempitan, diberi rezeki oleh Allah dari jalan yang tidak disangka-sangka. Imam Ibnu Katsir - mengutip hadist qudsi marfu'. Rasul bersabda: "Allah berfirman: Demi Kemuliaan-Ku, kebesaran-Ku dan ketinggian-Ku di atas 'Arsy, tidaklah suatu negeri dan penghuninya berada dalam kemaksiatan kepada-Ku yang aku benci, kemudian mereka berupaya mengubah keadaan tersebut menjadi ketaatan kepada-Ku yang Aku cinta, melainkan Aku akan mengubah bagi mereka siksa-Ku yang mereka benci menjadi rahmat-Ku yang mereka sukai." (Dari penuturan Ali bin Abi Thalib k.w., sebagaimana diriwayatkan dari al-Hafizh Muhammad bin Utsman).
2. Bertakwa kepada Allah SWT
Takwa memiliki makna menjaga dan memelihara diri dari siksa dan murka Allah SWT dengan jalan melaksanakan perintah-perintah-Nya, taat kepada-Nya, menjauhi larangan serta perbuatan maksiat. Adapun ciri-ciri orang yang bertakwa dalam Q.S Ali Imran ayat 134 diantaranya: menafkahkan hartanya baik di waktu lapang maupun sempit, mampu menahan amaran dan bersabar (sabar ketika serba kekuarangan dalam hal rezeki, ketika menghadapi musibah, dan ketika menegakkan suatu kebenaran) mampu memaafkan kesalahan orang lain baik diminta maupun tidak, senantiasa ingat kepada Allah SWT.
Adapun keberuntungan yang akan didapat dari orang bertakwa adalah: datangnya berbagai keberkahan hidup, mendapatkan jalan keluar dari segala permasalahan dan memudahkan segala urusannya, serta dilimpahkan rezeki dari tempatnya/jurusan yang tidak terduga.
3. Menegakkan Sholat
4. Menciptakan Keluarga harmonis
5. Menghargai Waktu dengan melakukan hal yang bermanfaat
6. Selalu Tersenyum
7. Berbakti kepada Orang Tua
8. Berpegang Teguh pada Cita-Cita
9. Selalu Berbuat Yang Terbaik
10. Keyakinan adalah Keajaiban
11. Jauhi Rasa Iri dan Dengki
12. Selalu Optimis
13. Menjaga Kesehatan
14. Berbaik Sangka
15. Kasih Sayang terhadap manusia
16. Bersedekah
17. Bersyukur
18. Silaturahmi, Persaudaraan dan Persahabatan
19. Kerja Keras
Tidak ada komentar:
Posting Komentar